Ada hasil survei terbaru yang lumayan menghebohkan baru-baru ini.
Siapakah “Bangsa yang Paling Bahagia di Dunia”? Apakah bangsa yang paling makmur? Paling kaya-raya di dunia? Ternyata tidak !!.
Amerika hanya ada di urutan 23. Banyak bangsa-bangsa terkaya, menurut survei ini justru tidak terlalu bahagia. Berdasarkan data yang dikumpulkan Adrian White dari Universitas Leicester, dengan sumber-sumber yang ekstensif (UNESCO, CIA, the New Economics Foundation, WHO, etc), dan mencakup 80.000 responden di seluruh dunia, maka diperoleh hasil, bahwa bangsa paling bahagia di dunia adalah DENMARK.
Dan dari sini juga dihasilkan peringkat global bangsa-bangsa, dari yang paling bahagia sampai yang paling tidak bahagia.Inilah daftarnya (20 besar, Satisfaction With Life Index) :
1. Denmark.
2. Swiss.
3. Austria.
4. Islandia.
5. Bahama.
6. Finlandia.
7. Swedia.
8. Bhutan.
9. Brunei.
10. Canada.
11. Irlandia.
12. Luxemburg.
13. Kostarika.
14. Malta.
15. Belanda.
16. Antigua.
17. Malaysia.
18. Selandia Baru.
19. Norwegia.
20. Seycheles.
Dan yang lainnya :
23. Amerika.
26. Australia.
35.. Jerman.
41. Inggris.
53. Singapura.
64. Indonesia.
76. Thailand.
82. China.
90. Jepang.
102. Korea Selatan.
125. India.
Dan 3 negara yang paling merana hidupnya adalah :
176. Kongo.
177. Zimbabwe.
178. Burundi.
INDONESIA, lumayan, berada di urutan tengah, dan lebih bahagia dibanding saudara-saudaranya sesama manusia di Thailand, China, Jepang, Korea, dan India. Padahal Jepang, Korea Selatan, dan China jelas-jelas jauh lebih kaya dan makmur dibanding kita. Kebahagiaan disini diukur dari kepuasaan subyektif masyarakatnya pada Tingkat Kesehatan (dan juga akses kesehatan murah).
Kekayaan Relatif, dan Akses ke pendidikan. Bangsa yang sehat dan ongkos kesehatannya terjangkau, memiliki kekayaan yang cukup, dan tingkat pendidikannya cukup baik katanya akan relatif lebih bahagia. Tapi faktor yang juga penting disini adalah tingkat Pengharapan, atau Ekspektasi terhadap hidup. Semakin rendah ekspektasi masyarakatnya, makin mudah dia bersyukur dan berbahagia. Sedang makin tinggi ekspektasi seseorang, makin banyak Keinginannya, makin sulit dia merasa puas, dan bahagia.
DAN KENAPA DENMARK PALING BAHAGIA? Berdasarkan penelitian, orang-orang Denmark sangat bahagia karena mereka selalu merasa hidup mereka cukup. ”Contentment”. Mereka tidak sekaya orang Amerika atau Jepang, tidak punya mobil atau rumah super mewah, tapi mereka bersyukur dengan hidup mereka. Mereka kemana-mana juga lebih suka jalan kaki atau naik sepeda, karena lebih menyenangkan, santai, dan udaranya juga segar. Dan mereka tidak usah pusing soal banyak hal, dari mobil yang mesti bagus, pembayarannya, perawatannya, bensinnya, atau macet di jalan. Naik sepeda memang menyenangkan. Mereka tentu juga ingin hidup lebih baik, sukses, materi, tapi tidak merasa perlu sampai diperbudak kesuksesan.
Sukses itu penting, tapi menikmati hidup, keluarga, dan teman adalah nilai hidup yang utama, dan sukses tidak perlu mengganggu hal itu. Pendidikan disana gratis. Begitu juga dengan biaya kesehatan, dan Jaminan penuh untuk Hari tua adalah 3 hal yang mungkin terpenting dalam hidup, dan mereka menikmatinya dengan gratis berkat pemerintahan yang baik.
Masyarakat Denmark ternyata juga cenderung punya harapan yang rendah. Mereka berusaha, tapi tidak pernah berharap macam-macam. Ini membuat tiap kesuksesan kecil saja sudah membuat mereka begitu bahagia. Dan bila gagal, mereka lebih gampang menerimanya, dan mereka bisa langsung mulai berusaha lagi. Dan bangsa-bangsa lain yang “tidak bahagia”, termasuk banyak negara terkaya di dunia, adalah yang orang-orangnya cenderung tidak pernah puas. Mereka terdikte keinginan dan ambisi-ambisinya.
Amerika contohnya punya american dreams. Masalahnya, dan ironi terbesarnya adalah, kalau anda sampai begitu bernafsunya mengejar kebahagiaan (dan kebahagiaan yang lebih besar dari uang, jabatan/kekuasaan dan juga wanita), anda justru akan terjebak, Terjebak dalam pertempuran merebut kebahagiaan yang tidak pernah berakhir, dan anda justru tidak akan pernah merasakan kebahagiaan itu. Dan ini terbukti secara saintifik.
“Happiness is as a butterfly which, when pursued, is always beyond our grasp. But which if you will sit down quietly, may alight upon you,” (Nathaniel Hawthorne).
Dan itulah bangsa paling bahagia di dunia. Denmark. Sebuah bangsa dengan masyarakat yang:
1. Bersyukur, bersyukur, bersyukur.
2. Punya impian dan keinginan yang realistik.
3. Tidak membanding-bandingkan dengan orang lain.
4. Jaminan dari pemerintah yang mantap
Tapi Suatu Saat Nanti Indonesiaku Pasti Jaya. . . .
0 komentar:
Posting Komentar